PESAN UNTUK PARA PENGENDARA RODA DUA DAN RODA EMPAT
Ketika saya melihat tulisan di papan imbauan
tersebut, saya seakan tersadar bahwa yang saya lakukan selama ini, seperti
ngebut di jalan dan terburu-buru adalah salah.
Seringkali ketika
kita sedang berkendara di jalan, kita
sering melihat banyak sekali papan peringatan dan imbauan untuk para
pengendara, baik dari pihak Kepolisian maupun Dinas Perhubungan. Tetapi, sering
dari kita para pengendara, termasuk saya sendiri , yang menghiraukan himbauan
tersebut karena sudah sering mereka jumpai di jalan. Namun diantara banyak
papan imbauan , ada sebuah papan yang menarik perhatian saya,yaitu papan
imbauan yang dibuat oleh Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat. Papan imbauan tersebut berisikan lebih baik terlambat,
daripada tidak pernah sampai. Papan imbauan tersebut saya temukan di Kota
Semarang di jalan Kompol Soekanto. Imbauan yang sangat singkat , padat dan
jelas. Ketika saya melihat tulisan di
papan imbauan tersebut, saya seakan tersadar bahwa yang saya lakukan selama ini,
seperti ngebut di jalan dan terburu-buru itu salah. Dan dari papan imbauan itu
jugalah saya sadar bahwa nyawa kita sebagai pengendara lebih berharga daripada
terburu – buru.
Mengenai
pengendara yang terburu-buru, saya pernah membaca sebuah berita kecelakaan yang
melibatkan seorang ibu rumah tangga yang hendak mengantarkan kedua anaknya ke
sekolah. Peristiwa ini bermula saat ibu Jinan, Dhinan Krisnawati, 34, warga
Kampung Malang No. 26 RT 002/RW 004, Bongsari, Kota Semarang, hendak
mengantarkan kedua anaknya ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor Honda
Supra, Jumat sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, Jinan yang masih berusia tujuh
tahun dibonceng di depan, sedangkan kakaknya, Pria Kilat Sartrian, 16,
dibonceng di bagian belakang. Entah untuk alasan apa, Dhinan terlihat
terburu-buru dan mencoba mendahului bus yang ditumpangi para pegawai Pemprov
Jateng itu. Saking terburu-burunya Dhinan, ia bahkan nekat menyalip bus Pemprov
Jateng yang dikendarai Margono Tahan Basuki, 53, dari sisi kiri. Tindakannya itu
berbuah kecelakaan. kecelakaan ini menyebabkan satu korban jiwa, yakni Jinan.
Sementara ibu dan kakak korban hanya mengalami luka-luka sehingga keduanya
harus dirawat di RSUD Kota Semarang, Ketileng.[1]Kecelakaan
yang dialami ibu Jinan hanyalah satu dari sekian banyak kasus kecelakaan yang
diakibatkan karena terburu – buru.
Dari
peristiwa kecelakaan diatas, saya menganggap pesan yang disampaikan dalam papan
imbauan tersebut sangat berharga dan bisa dijadikan pelajaran untuk kita para
pengendara, baik pengendara roda dua, maupun pengendara roda empat. Bahwa
sekali lagi, janganlah kita terburu-buru dalam berkendara dan berhati-hatilah
di jalan. Karena hidup dan matinya kita tidak ada tahu dan hanya tuhanlah yang tahu.
[1]
Semarang Pos, “Ibu Salip Bus dari
Kiri, Pelajar SD Tewas”, diakses dari http://m.semarangpos.com/2016/10/07/kecelakaan-semarang-ibu-salip-bus-dari-kiri-pelajar-sd-tewas-759128, pada tanggal 13 November 2016 pukul
23.00.

Komentar
Posting Komentar